اَلاَ اِنَّ نَصْرُاللهِ قَرِيْبٌ

اَلَّلَهُمَّ انْتَصِرْ لَناَ اِنْتِصَارَكَ لِأحْبَابِكَ عَلَى اَعْدَائِكَ

Senin, 30 Mei 2016

KEAJAIBAN BESI DAN TANTANGAN SAINS (I)

Pernahkah kita merasa memiliki tantangan hidup yang sangat berat ?? Bila pernah bagaimana pikiran dan perasaan kita saat itu? Tentunya kita akan kerahkan segala kemampuan, daya dan upaya untuk mengatasinya. Nah, bagaimana kalau tantangan itu ditujukan kepada agama dan kitab suci agama kita ? Masihkah kita peduli dengan keimanan kita ataukah kita mengabaikan akal, pikiran dan nurani kita? Jawabannya beragam sesuai dengan pondasi agama masing-masing, karena agama ada yang mengedepankan pola pikir dan ada pula yang mengedepankan dogma, pokoknya harus percaya bahwa kitab suci ini adalah firman Tuhan, tidak dapat didiskusikan ataupun dipertanyakan, bahkan ada agama yang melarang pemeluknya membaca kitab suci sendirian tanpa didampingi pemuka agama tersebut.

Zaman diturunkan kitab suci adalah zaman mukjizat, umat seorang rasul masih bisa melihatnya dengan mata kepalanya secara langsung dan bisa mendengar dan memperhatikan saat rasul tersebut membacakan firman Tuhan yang diwahyukan kepadanya. Bagaimana dengan umat seperti kita ini yang hidup jauh dari para rasul tersebut, baik zaman maupun tempat? Masihkah kita mengimani rasul dan kitab suci yang diwahyukan kepadanya? Apakah kitab suci saat ini masih asli seperti saat diturunkannya? Dan segudang pertanyaan lainnya ada di benak kita.

Zaman sekarang adalah zaman sains dimana logika dikedepankan namun tetap ada agama yang mengedepankan dogma dan anehnya para pengikutnya mengikuti dogma-dogma tersebut tanpa berpikir dengan akal sehat mereka meskipun mereka berpendidikan tinggi, jawaban mereka "pokoknya aku percaya" karena virus sekuler telah menyerang mereka, logika hanya untuk ranah sains dan agama tidak ada hubungannya dengan logika, agama hanya di tempat-tempat ibadah ataupun ceremonial dan sains tidak ada hubungannya dengan hal itu.

SAAT INILAH TANTANGAN TERBESAR BAGI AGAMA DAN KITAB SUCI KITA MASING-MASING, MAMPUKAH KITAB SUCI KITA MENGHADAPI BADAI "SAINS (SCIENCE)" INI, MASIHKAH KITA AKAN PERCAYA BAHWA KITAB SUCI KITA SEBAGAI FIRMAN TUHAN MANAKALA ayat-ayatnya tidak terbukti kebenarannya, ATAUKAH KITA AKAN menyimpannya dalam PETI dan mengunci RAPAT-RAPAT LALU KITA BERUBAH JADI ateis atau MEMILIH PERCAYA ADANYA TUHAN TETAPI TIDAK BERAGAMA?

Islam sangat menjunjung tinggi derajat akal manusia dan ilmu pengetahuan. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Ada sebagian orang diluar Islam ataupun para murtadin (orang-orang yang keluar dari Islam) yang menuduh bahwa Al-Quran menjiplak kitab suci sebelumnya ataupun keyakinan paganisme (penyembah berhala). Adapula pendeta mantan Islam yang membuat pernyataan bahwa ia murtad dan pindah ke kristen karena berkeyakinan bahwa Yesus memiliki banyak mukjizat dan Muhammad SAW tidak punya mukjizat. Bagi kita yang berakal dan berpengetahuan (signs dan science) tentunya akan bertanya betulkah hal-hal tersebut. Sekarang bukan zaman mukjizat lagi sekarang adalah zaman ilmu, kitab-kitab suci yang diklaim sebagai firman Tuhan akan diuji kebenarannya, bila kitab suci sudah tidak ilmiah yang sudah terbukti kebenarannya masihkah kita mengimaninya sebagai firman Tuhan.

Betapapun hebatnya semangat nonmuslim terutama evolusionis / Darwinis dalam penelitian-penelitian ilmiahnya hasilnya akan semakin membuktikan bahwa Al-Quran terbukti benar. Sudah banyak situs yang membahas tentang ayat-ayat Al-Quran yang sudah terbukti benar menurut perspektif sains. Namun disini akan kami bahas beberapa hal yang kemungkinan belum dibahas oleh situs tersebut yaitu tentang keajaiban besi.

Sudah disebutkan dalam Al Quran bahwa besi itu diturunkan dari luar angkasa yang berarti bahwa kondisi bumi tidak memungkinkan terciptanya besi. Betapa hebatnya penggunaan besi ini dalam kehidupan manusia ribuan peralatan sudah dibuat oleh manusia dari bahan besi murni maupun Paduannya dan yang paling unik adalah logam besi mampu kita bentuk sesuai dengan sifat-sifat yang kita butuhkan, sifat yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Misal yang paling sering kita lihat adalah ketika ada adegan seorang ahli karate sedang memukul sebilah kikir dengan tangan kosong, kikir bisa patah namun pernahkan kita membayangkan bila kikir itu diganti dengan besi yang digunakan untuk membuat sloof meskipun hanya diameter 8 mm ??? Dan apa yang terjadi ?? Meskipun hanya ukuran sekecil itu namun besi sloof mempunya keuletan yang tinggi namun nilai kekerasannya kecil, dan sebaliknya bila besi sangat keras akan semakin rapuh dan mudah patah.

Contoh kasus yang sangat nyata adalah tenggelamnya kapal Titanic, menurut para ahli penyebabnya adalah lambung kapal robek karena tercabik runcingnya gunung es. Mengapa bisa begitu? itulah tentunya pertanyaan kita. Dalam suhu extrem udara besi akan menjadi rapuh dan dalam suhu extrem panas besi akan menjadi lembek. Oleh karena hal itu maka dikembangkan besi paduan (alloy).




Bersambung ke bagian II ....


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com template blogger cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com resep bolu kukus